Dengan ridho Allah dan rahmat Allah dari dunia sampai akhirat

Minggu, 07 Agustus 2011

Kefakiran dekat dengan Kekufuran, Kekayaan dekat dengan Kesombongan

Darsem, TKI Indonesia yang terancam menjadi korban pancungan kedua setelah almarhumah Ruyati oleh pemerintah Arab Saudi karena didakwa membunuh majikannya. Pemerintah Indonesia berusaha sekuat tenaga untuk dapat membebaskan Darsem dari hukuman tersebut karena tidak ingin kasus serupa terulang kembali , sehingga pemerintah kehilangan wibawanya. Di saat yang sama, TV-One mengadakan penggalangan dana dan terkumpul 1,2 M untuk menebus Darsem. Ternyata pemerintah Indonesia lebih dahulu menebus Darsem. TV-One pun menyerahkan dana tersebut ke Darsem, dan mendadak jadi OKB. Dia langsung beli Rumah, mobil dan perhiasan. Tetangganya menjuluki toko emas berjalan, karena semua perhiasan dipakai. Namun ada perubahan pada diri Darsem, dia menjadi terkesan sombong dan angkuh, begitu kata tetangganya. Terlihat juga ketika diwawancarai TV-One. Ketika ditanya, apa yang akan Anda lakukan dengan uang itu? Dijawab, buat beli rumah, lihat tuh rumahnya. Kepada pendahulunya yang nasibnya kurang mujur, Ruyati, ia berikan uang Rp. 20 jt kepada keluarganya. Ada yang berkomentar, dikit amat. Donatur Darsem mengungkapkan kekecewaannya atas tindakan yang diambil TV-One untuk memberikan langsung pada Darsem, dan dia merasa sia-sia sudah membantu Darsem, padahal uang tersebut bisa saja dipakai untuk membantu TKI lain yang bermasalah, dan Darsem diberikan seperlunya. Berkaitan dengan ini, Pemerintah merasa tidak tahu menahu urusan itu, karena memang TV-One tidak berkoordinasi terlebih dahulu dan itu adalah hak TV-One sendiri. Pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa kemiskinan cenderung menggiring orang menjadi kufur, sebaliknya kekayaan cenderung menggiring orang menjadi takabbur, lantas gimana? Mau miskin atau kaya, kalau iman dan takwanya mantap, no problemo, miskin ya sabar, kaya ya syukur bukan sebaliknya, kalau disuruh pilih ya lebih baik kaya dan bersyukur karena dapat membantu banyak orang ketimbang sabar dalam kemiskinan hanya untuk diri sendiri. Ngono toh! Watch This!

1 komentar:

  1. Awal adalah akhir Friend, awalnya bermental miskin maka ia akan kembali kepada kemiskinannya, lihat saja beberapa tahun kemuadian apa yang terjadi pada tokoh yang di ceritakan di atas.

    BalasHapus